Kamis, 13 Maret 2008

ketika air mata itu jatuh

Ketika air mata itu jatuh,

maka akan tumbuhlah jagung, padi, bunga atau tumbuh sesuatu yang tak berbentuk, ya........... segala sesuatu itu tak akan hilang dari iri kita, bahkan sebelum sebuah yanyian itu lenyap dari pendengaran kita sudah tercipta nada indah yang tidak kita sadari kemudian nada itu membentuk sebuah sitem di otak kita menempel di memori kemudian menjelma menjadi simponi, berulang dan terus berulang


Yanyian dan tangisan tak ada bedanya hanyalah serankian nada yang di putar oleh waktu, atau mungkin hanya sebuah cara untuk melihat langit dan bumi yang kita ciptakan sendiri. Kita itu seperti awan yang selalu ingin menggapai bintang maka tak hentinya menciptakan keindahan di waktu masih siang.


Keindahan bintang membuat awan terlelap dalam ranyuan malam, dan kerinduan sang kodok kepada anak-anaknya atau kepada ibunya yang keduanya tidak dia kenali, . Sepanjang musim dia melantunkan do'a yang sama, hanya begitulah karena tak ada yang dia harapkanlagi, baginya harapan hanyalah surga yang kita ciptakan sendiri dengan batu-batu yang di gali dan disusun sendiri sementara tak mampu membelokkan sungai itu kesurga musim segera berganti, tak mampu melawan waktu, tak juga ada waktu


pincuksullay 13 maret 2008

di Jepara